KEPADA PENYAIR
Brentilah menyanyi sendu
tak menentu
tentang gunung-gunung dan batu
mega-mega dan awan kelabu
tentang bulan yang gagu
dan wanita yang bernafsu
tak menentu
tentang gunung-gunung dan batu
mega-mega dan awan kelabu
tentang bulan yang gagu
dan wanita yang bernafsu
Brentilah bersembunyi dalam simbol-simbol banci
Brentilah menganyam-anyam maya
mengindah-indahkan cinta membesar-besarkan rindu
Berhentilah menyia-nyiakan daya memburu orgasme dengan tangan kelu
Berhentilah menjelajah lembah-lembah
dengan angan-angan tanpa arah
Brentilah menganyam-anyam maya
mengindah-indahkan cinta membesar-besarkan rindu
Berhentilah menyia-nyiakan daya memburu orgasme dengan tangan kelu
Berhentilah menjelajah lembah-lembah
dengan angan-angan tanpa arah
Tengoklah kanan-kirimu
Lihatlah kelemahan di mana-mana
membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
mengkroyok dan membiarkan nurani tak berdaya
Lihatlah kelemahan di mana-mana
membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
mengkroyok dan membiarkan nurani tak berdaya
Bangunlah
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarlah Maha Benar yang menghajar kepongahan gelap dengan MahaCahyaNya
1414
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarlah Maha Benar yang menghajar kepongahan gelap dengan MahaCahyaNya
1414
(Puisi Gus Mus dari http://www.jendelasastra.com/…/puisi-puisi-kh-mustofa-bisri…)
0 komentar:
Posting Komentar